Loading

Friday, October 11, 2013

DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN


Latar Belakang
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan  menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang  memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat,  kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan  keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan  penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan  penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.  Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi  tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti seranggabahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena  penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.

Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit
paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland,  berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena  mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya  saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi  menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke  Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur.  Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan  berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian  ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk  “bernapas, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan  kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida  yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi
trade mark sang  dermatitis  hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat  menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya  mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan  bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bah kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar swasanya ampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan  air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.  Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker
ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim  (Al-Istanbuli, 2006).  
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh  menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat  berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki  mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna  hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini  disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang  tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam.  Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak  menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat  memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka  suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu  jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian  mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius.  Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya  dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat  bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan 
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami  oleh beberapa wanita. Meski  korset  sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil  oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung 
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak  dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan  menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibahMusibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak  dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah  mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah  kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri,  Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini,  lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah  mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah  memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat  yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar  bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana  ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat  dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud  dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al  Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan  ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih  baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut.  Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai  mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-)  menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun  apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh  mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13.    Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat  berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan  yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14.  Kesimpulan 
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain  makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian  untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan  manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya,  sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang.
15.  Saran 
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman  sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Thursday, June 13, 2013

Low Maternal Vitamin B-12 Status Is Associated with Offspring Insulin Resistance Regardless of Antenatal Micronutrient Supplementation in Rural Nepal

Rendah ibu Vitamin B-12 Status Apakah Terkait dengan The Offspring Insulin Resistance Terlepas dari Suplementasi Micronutrient Antenatal di Nepal Pedesaan

Abstrak

Pertanyaan telah diajukan tentang efek berpotensi negatif dari penggunaan asam folat antenatal pada populasi dengan prevalensi tinggi B-12 kekurangan vitamin. Tujuan kami adalah untuk menguji hubungan antara folat ibu dan vitamin B-12 status dalam kehamilan pada keturunan resistensi insulin dan memeriksa apakah efek dari suplementasi mikronutrien ibu bervariasi dengan dasar folat ibu dan / atau B-12 status vitamin. Wanita hamil yang klaster acak menerima suplemen harian yang mengandung vitamin A sendiri atau dengan asam folat, asam folat + zat besi, asam folat + besi + seng, atau mikronutrien beberapa. Dalam sub-sampel ( n = 1132), mikronutrien Status biomarker dianalisis pada awal dan akhir kehamilan. Anak yang lahir dari wanita yang berpartisipasi dalam persidangan dikunjungi pada 6-8 y usia. Glukosa plasma puasa dan insulin digunakan untuk memperkirakan resistensi insulin menggunakan model penilaian homeostasis (HOMA-IR). Anak dengan ibu yang kekurangan vitamin B-12 (<148 pmol / L, 27%) selama awal kehamilan mengalami peningkatan 26,7% di HOMA-IR ( P = 0,02), tetapi tidak ada hubungan dengan status folat ibu. Diantara anak-anak yang lahir dari ibu yang vitamin B-12 kekurangan pada awal, perbedaan persen di HOMA-IR dibandingkan dengan kelompok kontrol adalah 15,1% (95% CI: -35,9, 106,4), 4,9% (-41,6, 88,5), 3,3% (-38,4, 73,5), dan 18,1% (-29,0, 96.7) dalam asam folat, asam folat besi, asam folat dan besi serta zinc, dan beberapa kelompok suplementasi mikronutrien, masing-masing, tidak ada yang signifikan. Ibu B-12 defisiensi vitamin dikaitkan dengan peningkatan risiko resistensi insulin, tetapi suplementasi dengan asam folat atau mikro lainnya menyebabkan ada perubahan signifikan dalam resistensi insulin pada anak usia sekolah. 
(Rahmi Hayatul Fitri)

Antenatal Micronutrient Supplementation Reduces Metabolic Syndrome in 6- to 8-Year-Old Children in Rural Nepal

Antenatal Micronutrient Suplementasi Mengurangi Sindrom Metabolik dalam 6 - 8-Year-Old Anak di Nepal Pedesaan

Abstrak

Sebelumnya, kami menunjukkan bahwa suplementasi mikronutrien antenatal meningkatkan berat lahir dalam pengaturan pedesaan Asia Selatan kekurangan gizi, tetapi efek jangka panjang tidak diketahui. Antara 1999 dan 2001, wanita hamil sektor-acak menerima dari awal kehamilan sampai 3 bulan postpartum harian mikronutrien suplemen yang mengandung vitamin A baik saja sebagai kontrol atau dengan asam folat, asam folat + besi, asam folat + besi + seng; atau suplemen mikronutrien beberapa yang termasuk nutrisi di atas ditambah 11 orang lainnya. Dari 2006 hingga 2008, 3524 anak (93% dari hidup anak-anak) yang ditinjau antara usia 6 dan 8 y. Tekanan darah, BMI, lingkar pinggang, hemoglobin terglikasi, kolesterol, trigliserida, glukosa, insulin, dan microalbumin urin: rasio kreatinin dinilai kalangan anak-anak. Resistensi insulin diperkirakan menggunakan model penilaian homeostasis (HOMA) dan sindrom metabolik didefinisikan menggunakan definisi Program Pendidikan Kolesterol Nasional dimodifikasi. Tak satu pun dari kombinasi suplemen mikronutrien mempengaruhi tekanan darah, kolesterol, trigliserida, glukosa, insulin, atau HOMA. Ada penurunan risiko mikroalbuminuria (≥ 3.40 mg / mmol kreatinin) dalam asam folat [odds ratio (OR), 0,56, 95% CI, 0,33-0,93, P = 0,02) dan asam folat + besi + seng (OR, 0.53, CI, 0,32-0,89, P = 0,02) kelompok dan penurunan risiko sindrom metabolik pada kelompok asam folat (OR, 0,63, CI, 0,41-0,97, P = 0,03). Suplementasi ibu dengan asam folat atau asam folat + besi + seng mengurangi risiko disfungsi ginjal dan, sampai batas tertentu, sindrom metabolik antara anak-anak pada 6-8 y usia. Suplementasi dengan beberapa mikronutrien tidak memiliki pengaruh seperti itu. Masa Depan tindak lanjut studi diperlukan untuk menguji efek suplementasi jangka panjang terhadap risiko penyakit kronis pada orang dewasa. 
 
(Rahmi Hayatul Fitri)

Wednesday, June 12, 2013

An Analysis of Anemia and Pregnancy-Related Maternal Mortality

Analisis Anemia dan Kehamilan-Terkait Kematian Ibu

Abstrak

Hubungan anemia sebagai faktor risiko untuk kematian ibu dianalisis dengan menggunakan studi cross-sectional, longitudinal dan kasus-kontrol karena percobaan acak yang tidak tersedia untuk analisis. Berikut ini enam metode estimasi risiko kematian diadopsi: 1 ) korelasi tingkat kematian ibu dengan prevalensi anemia ibu berasal dari statistik nasional, 2 ) proporsi kematian ibu disebabkan anemia, 3 ) proporsi wanita anemia yang meninggal; 4 ) populasi berisiko-disebabkan kematian ibu akibat anemia, 5 ) remaja sebagai faktor risiko untuk kematian anemia terkait, dan 6 ) penyebab anemia yang berhubungan dengan kematian ibu. Perkiraan rata-rata untuk semua penyebab anemia disebabkan kematian (baik langsung dan tidak langsung) adalah 6.37, 7.26 dan 3,0% untuk Afrika, Asia dan Amerika Latin, masing-masing. Angka kasus kematian, terutama untuk studi rumah sakit, bervariasi dari <1% sampai> 50%. Risiko relatif kematian terkait dengan anemia sedang (hemoglobin 40-80 g / L) adalah 1,35 [95% confidence interval (CI): 0,92-2,00] dan anemia berat (<47 g / L) adalah 3,51 (95% CI : 2,05-6,00). Estimasi populasi berisiko-disebabkan dapat dipertahankan atas dasar hubungan yang kuat antara anemia berat dan kematian ibu tetapi tidak untuk anemia ringan atau sedang. Di daerah malaria holoendemic dengan prevalensi anemia berat 5% (hemoglobin <70 g / L), diperkirakan bahwa pada primigravida, akan ada kematian anemia terkait 9 parah-malaria dan 41 nonmalarial kematian anemia terkait (kebanyakan gizi) per 100.000 kelahiran hidup. Komponen kekurangan zat besi ini tidak diketahui.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Glutamine in the Fetus and Critically Ill Low Birth Weight Neonate: Metabolism and Mechanism of Action

Glutamin dalam Janin dan Kritis III BBLR neonatus: Metabolisme dan Mekanisme Aksi

Josef Neu

Abstrak

Dari semua asam amino, glutamin adalah yang paling serbaguna. Studi di unit ibu-janin-plasenta menunjukkan bahwa kedua glutamin dan glutamat memainkan peran penting dalam metabolisme janin dan plasenta. Jika bayi lahir sangat prematur, pasokan glutamin dari ibu tiba-tiba terganggu. Bayi ini tergantung pada sintesis endogen atau eksogen pasokan glutamin untuk memenuhi tantangan dari lingkungan eksternal dan tiga kali lipat dari berat badan dalam 3-4 mo pertama kehidupan. Studi suplementasi glutamin pada bayi berat lahir rendah dan orang dewasa yang sakit kritis menunjukkan manfaat, terutama dalam hal infeksi nosokomial menurun. Dua percobaan multicenter besar saat ini sedang berlangsung yang dirancang untuk mengatasi potensi manfaat pada bayi berat lahir sangat rendah. Percobaan ini tidak akan menjelaskan mekanisme kerja. Ulasan ini menimbulkan hipotesis tentang peran nitrogen amida glutamin untuk nukleotida dan glukosamin sintesis di usus kecil dan bagaimana hal ini mungkin berhubungan dengan integritas yang lebih besar dari mukosa usus, sehingga mencegah translokasi bakteri dan / atau respon proinflamasi berikutnya yang mungkin menyebabkan kegagalan multiorgan.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Maternal Iron Deficiency Anemia Affects Postpartum Emotions and Cognition

Ibu Anemia Defisiensi Besi Mempengaruhi Emosi Postpartum dan Kognisi

  1. Mark Tomlinson.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah anemia defisiensi besi (ADB) pada ibu mengubah kinerja mereka ibu kognitif dan perilaku, interaksi ibu-bayi, dan perkembangan bayi. Artikel ini berfokus pada hubungan antara IDA dan kognisi serta perilaku mempengaruhi dalam ibu muda. Prospektif, acak, terkontrol, percobaan ini intervensi yang dilakukan di Afrika Selatan antara 3 kelompok ibu: kontrol nonanemic dan ibu anemia menerima baik plasebo (10 ug folat dan 25 mg vitamin C) atau besi harian (125 mg FeS0 4 , 10 mg folat , 25 mg vitamin C). Ibu dari bayi berat lahir normal yang penuh panjang diikuti dari 10 minggu sampai 9 mo postpartum ( n = 81). Status hematologi dan besi ibu, sosial ekonomi, kognitif, dan emosional status, interaksi ibu-bayi, dan perkembangan bayi dinilai pada 10 minggu dan 9 mo postpartum. Variabel perilaku dan kognitif pada awal tidak berbeda antara ibu anemia kekurangan zat besi dan ibu nonanemic. Namun, pengobatan besi menghasilkan peningkatan 25% ( P <0,05) di sebelumnya depresi ibu kekurangan zat besi 'dan stres skala serta Progressive tes Matriks Raven. Ibu anemia diberikan plasebo tidak membaik dalam tindakan perilaku. Analisis multivariat menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel besi statusnya (hemoglobin, rata-rata volume corpuscular, dan kejenuhan transferrin) dan variabel kognitif (Digit Symbol) serta variabel perilaku (kecemasan, stres, depresi). Studi ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara status besi dan depresi, stres, dan fungsi kognitif pada ibu miskin Afrika selama periode postpartum. Ada kemungkinan konsekuensi dari ini miskin "berfungsi" pada interaksi ibu-anak dan perkembangan bayi, tetapi kendala sekitar relasi ini harus didefinisikan dalam studi yang lebih besar.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Tuesday, May 28, 2013

Tuesday, May 14, 2013

Nutrient Requirements For Preterm Infant Formulas

Persyaratan Gizi UNTUK Formula Bayi Teratur


Abstrak

Mencapai pertumbuhan yang tepat dan akresi gizi prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR) bayi seringkali sulit selama rawat inap karena ketidakdewasaan metabolisme dan pencernaan dan kondisi medis rumit lainnya. Kemajuan dalam perawatan bayi prematur-BBLR, termasuk peningkatan gizi, telah mengurangi tingkat kematian bayi ini 9,6-6,2% 1983-1997. The Food and Drug Administration (FDA) memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan dan kualitas gizi susu formula berdasarkan pengetahuan ilmiah saat ini. Akibatnya, di bawah kontrak FDA, hoc Panel Ahli ad diselenggarakan oleh Life Sciences Research Office of American Society for Nutritional Sciences untuk membuat rekomendasi untuk kandungan nutrisi formula untuk bayi prematur-BBLR berdasarkan pengetahuan ilmiah saat ini dan pendapat ahli. Rekomendasi dikembangkan dari kriteria yang berbeda daripada yang digunakan untuk rekomendasi untuk susu formula panjang. Untuk memastikan kecukupan gizi, Panel menganggap tingkat intrauterin akresi, perkembangan organ, perkiraan faktorial persyaratan, interaksi nutrisi dan studi pemberian makanan tambahan. Pertimbangan juga diberikan kepada hasil pembangunan jangka panjang. Beberapa rekomendasi yang didasarkan pada penggunaan saat ini dalam formula prematur dalam negeri. Termasuk adalah rekomendasi untuk nutrisi tidak diperlukan dalam formula untuk bayi jangka panjang seperti laktosa dan arginin. Rekomendasi, contoh, dan perhitungan sampel didasarkan pada 1.000 bayi prematur g mengkonsumsi 120 kkal / kg dan 150 mL / d dari 810 kkal / L susu formula. Ringkasan rekomendasi untuk energi dan 45 komponen gizi formula enteral untuk bayi prematur BBLR-disajikan. Rekomendasi untuk lima nutrisi: rasio nutrisi juga disajikan. Selain itu, daerah-daerah kritis untuk penelitian di masa depan kebutuhan gizi khusus untuk bayi prematur BBLR-diidentifikasi.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Risk of Infant Anemia Is Associated with Exclusive Breast-Feeding and Maternal Anemia in a Mexican Cohort

Risiko Bayi Anemia Apakah Terkait dengan Eksklusif Menyusui dan Ibu Anemia dalam Cohort Meksiko



Abstrak

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif (EBF) untuk 6 bulan pertama kehidupan untuk mengurangi beban penyakit menular. Namun, beberapa orang khawatir tentang pengaruh EBF> 6 mo pada status zat besi anak-anak di negara berkembang di mana anemia adalah lazim. Penelitian ini meneliti risiko anemia dalam kaitannya dengan durasi EBF dan anemia ibu pada kelompok kelahiran dipelajari antara Maret 1998 dan April 2003. Semua berat lahir bayi adalah ≥ 2,2 kg. Semua ibu menerima konseling sebaya rumahan untuk mempromosikan EBF. Data pemberian makanan bayi dikumpulkan mingguan. Perawat diukur hemoglobin (Hb) menghargai setiap 3 bulan. Hb diukur dalam 183 bayi pada 9 mo usia. Anemia pada 9 mo didefinisikan sebagai nilai Hb <100 g / L. EBF didefinisikan oleh kriteria WHO dan berkisar dalam durasi 0-31 minggu. Pada 9 mo, Hb (rata-rata ± SEM) adalah 114 ± 0,9 g / L, 23 anak (12,5%) memiliki tingkat Hb <100 g / L. EBF> 6 bulan, tetapi tidak EBF 4-6 mo, dikaitkan dengan peningkatan risiko anemia bayi dibandingkan dengan EBF <4 bulan (rasio odds = 18,4, 95% CI = 1,9, 174,0). Anemia ibu adalah independen ( P = 0,03) dikaitkan dengan peningkatan risiko 3 kali lipat anemia bayi. Asosiasi ini tidak dijelaskan oleh pembaur dengan faktor ibu atau bayi yang lain. Dengan regresi linier, bayi lebih rendah Hb pada 9 mo dikaitkan dengan peningkatan durasi EBF antara ibu yang memiliki riwayat anemia (β = -0.07, P = 0,003), tetapi tidak di antara ibu yang tidak memiliki riwayat anemia. Bayi yang diberi ASI eksklusif selama> 6 bulan di negara berkembang mungkin pada peningkatan risiko anemia, terutama di kalangan ibu-ibu dengan status zat besi miskin, lebih memperhatikan masalah ini dibenarkan.

(Rahmi  Hayatul Fitri)

Multiple Micronutrient Supplementation Reduces Anemia and Anxiety in Rural China’s Elementary School Children

Beberapa Suplementasi Micronutrien Mengurangi Anemia dan Kecemasan di Pedesaan China Sekolah Dasar anak

Abstrak

Meskipun kekayaan tumbuh dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan penguatan mata pencaharian dan kesejahteraan, banyak siswa di seluruh Cina pedesaan memiliki akses yang memadai untuk diet kaya mikronutrien. Diet yang buruk dapat menyebabkan masalah gizi, seperti anemia defisiensi besi, yang dapat mempengaruhi kesehatan, perhatian, belajar, dan kesehatan mental. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak suplementasi mikronutrien beberapa (MMS) pada anemia dan kecemasan di kalangan siswa di daerah miskin dari pedesaan Cina. Untuk mencapai tujuan ini, kami melakukan uji coba terkontrol secara acak di 54 dipilih secara acak sekolah dasar di 8 dari kabupaten termiskin di Provinsi Shaanxi di Cina Barat Laut. Peserta penelitian adalah 2.730 siswa kelas empat, kebanyakan berusia 10-12 y. Sekolah secara acak ditugaskan untuk 1 dari 2 kelompok: kelompok kontrol yang tidak menerima intervensi dan kelompok intervensi yang menerima MMS sehari-hari dengan 5 mg zat besi (ferrous sulfate) selama 5 bulan. Ukuran hasil utama kami adalah hemoglobin (Hb) konsentrasi (dinilai oleh HemoCue 201 + teknologi), prevalensi anemia (didefinisikan sebagai Hb) konsentrasi ≤ 120 g / L), dan kecemasan (menggunakan tes kesehatan mental tertulis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42,4% siswa menderita anemia pada awal. Hb Konsentrasi adalah 121,7 ± 10,7 g / L pada kelompok perlakuan dan 123,4 ± 11,4 g / L pada kelompok kontrol. MMS peningkatan konsentrasi Hb 1,7 g / L ± 0,15 dan mengurangi tingkat anemia sebesar 7,0 poin persentase (P <0,05). Kecemasan berkurang sebesar 0,30 SD (P <0,01). MMS berkurang baik anemia dan kecemasan. Hasil kami harus mendorong penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental dalam konteks pembangunan.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Maternal Night Blindness during Pregnancy Is Associated with Low Birthweight, Morbidity, and Poor Growth in South India

Ibu Malam Kebutaan selama Kehamilan Apakah Terkait dengan berat lahir rendah, Morbiditas, dan Pertumbuhan Miskin di India Selatan

  1. Kartik Prakash

Abstrak

Kebutaan malam ibu adalah umum selama kehamilan di banyak negara berkembang. Studi sebelumnya telah menunjukkan konsekuensi penting dari kebutaan malam ibu selama kehamilan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Kami membandingkan berat lahir, 6-mo kematian bayi, morbiditas, dan pertumbuhan antara bayi dari perempuan yang melakukan dan tidak melaporkan riwayat kebutaan malam dari berbasis masyarakat, uji coba secara acak vitamin A suplemen baru lahir di India selatan. Berat lahir diukur dalam waktu 72 jam dari pengiriman. Bayi diikuti sampai 6 bulan usia untuk mortalitas dan morbiditas dinilai pada rumah tangga kunjungan setiap 2 minggu. Antropometri dinilai pada 6 bulan usia. Sebanyak 12.829 bayi lahir-hidup dimasukkan, 680 di antaranya adalah bayi dari ibu dengan kebutaan malam selama kehamilan indeks. Kebutaan malam ibu dikaitkan dengan peningkatan risiko berat lahir rendah dalam mode tergantung dosis didasarkan pada berat lahir cut-off: <2500 g, risiko relatif disesuaikan (RR) = 1,13 (95% CI = 1,01, 1,26); <2000 g , disesuaikan RR = 1,70 (95% CI = 1,27, 2.26); <1500 gram, disesuaikan RR = 3,38 (95% CI = 1,18, 6.33), dengan peningkatan risiko diare (disesuaikan RR = 1,16, 95% CI = 1,03 , 1.30), disentri (disesuaikan RR = 1,25, 95% CI = 1,03, 1,53), penyakit pernapasan akut (disesuaikan RR = 1,32, 95% CI = 1,21, 1,44), dan pertumbuhan yang buruk pada 6 mo, underweight (disesuaikan RR = 1.14, 95% CI = 1,02, 1,26), stunting (disesuaikan RR = 1,19, 95% CI = 1,05, 1,34). Kebutaan malam ibu tidak dikaitkan dengan kematian bayi 6-bulan atau buang pada 6 mo. Studi ini menunjukkan bahwa ada konsekuensi penting bagi bayi dari ibu Kekurangan vitamin selama kehamilan.

(Rahmi Hayatul Fitri)

Monday, May 13, 2013

The Role of Soy Foods in the Treatment of Menopausal Symptoms

Peran Makanan Kedelai Dalan Pengobatan Gejala Menopause

Silvina Levis and Marcio L. Griebeler

absract

 Temuan dari Women Health Initiative mengakibatkan penurunan tajam dalam penggunaan terapi estrogen. Semakin, wanita menopause telah tertarik pada makanan kedelai sebagai alternatif untuk terapi estrogen untuk pengobatan gejala menopause. Artikel ini memberikan gambaran dari sejumlah studi yang menilai efektivitas makanan kedelai untuk mengurangi gejala vasomotor dan urogenital. Bukti dari khasiat makanan kedelai dalam meningkatkan gejala menopause terbatas karena sejumlah kecil uji coba melaporkan hasil yang bertentang

 

(Rahmi Hayatul Fitri)