- Linxiu Zhang
 - Max Kleiman-Weiner
 - Renfu Luo
 - Yaojiang Shi
 - Reynaldo Martorell
 - Alexis Medina
 - Scott Rozelle
 
Abstrak
Meskipun kekayaan tumbuh dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan 
penguatan mata pencaharian dan kesejahteraan, banyak siswa di seluruh 
Cina pedesaan memiliki akses yang memadai untuk diet kaya mikronutrien. Diet
 yang buruk dapat menyebabkan masalah gizi, seperti anemia defisiensi 
besi, yang dapat mempengaruhi kesehatan, perhatian, belajar, dan 
kesehatan mental. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini 
adalah untuk menilai dampak suplementasi mikronutrien beberapa (MMS) 
pada anemia dan kecemasan di kalangan siswa di daerah miskin dari 
pedesaan Cina. Untuk mencapai tujuan ini, kami melakukan 
uji coba terkontrol secara acak di 54 dipilih secara acak sekolah dasar 
di 8 dari kabupaten termiskin di Provinsi Shaanxi di Cina Barat Laut. Peserta penelitian adalah 2.730 siswa kelas empat, kebanyakan berusia 10-12 y. Sekolah
 secara acak ditugaskan untuk 1 dari 2 kelompok: kelompok kontrol yang 
tidak menerima intervensi dan kelompok intervensi yang menerima MMS 
sehari-hari dengan 5 mg zat besi (ferrous sulfate) selama 5 bulan. Ukuran
 hasil utama kami adalah hemoglobin (Hb) konsentrasi (dinilai oleh 
HemoCue 201 + teknologi), prevalensi anemia (didefinisikan sebagai Hb) 
konsentrasi ≤ 120 g / L), dan kecemasan (menggunakan tes kesehatan 
mental tertulis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42,4% siswa menderita anemia pada awal. Hb Konsentrasi adalah 121,7 ± 10,7 g / L pada kelompok perlakuan dan 123,4 ± 11,4 g / L pada kelompok kontrol. MMS peningkatan konsentrasi Hb 1,7 g / L ± 0,15 dan mengurangi tingkat anemia sebesar 7,0 poin persentase (P <0,05). Kecemasan berkurang sebesar 0,30 SD (P <0,01). MMS berkurang baik anemia dan kecemasan. Hasil
 kami harus mendorong penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara 
nutrisi dan kesehatan mental dalam konteks pembangunan.
(Rahmi Hayatul Fitri)
(Rahmi Hayatul Fitri)
No comments:
Post a Comment